Minggu, 19 April 2009

PESANTREN DAN PENDIDIKAN

Pendahuluan

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘amin, dalam dalam agama islam diatur berbagai aspek kehidupan, kalau boleh kami katakan, aktivitas kita dari bagun tidur sampai tidur kembali da arutannya. Selain itu dalam islam banyak perintah – perintah tentang pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga atau pun pendidilan formal.

Dalam makalah kami ini kami khususkan berbicara masah pendidikan dan pesantren, kami memilih topik ini karena, kami merasa bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yamg dikelola oleh masyarkat, selain itu Pesantren( lebih dikenal dengan istilah pondok) adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada di tengah tengah masyarakat islam, Pondok Pesantren sebagai sarana yang tepat untuk menciptakan kader-kader bangsa yang mempunyai semagat dan kekuatan yang handal dalam mengembangkan nilai- nilai agama islam, pesantren sebagai benteng islam dalam menghadapi persaingan zaman.

Kami sengaja dalam makalah ini membahas pesantren, karena saat ini masih hidup dalam system ‘penjara suci”( bahasanya anak-anak santri) kami juga becita cita mempunyai lembaga pendidikan yang berlatar belakang pesantren.

I. Pengertian Pendidikan dan Pesantren

Kata pendidikan sudah tidak asing lagi bagi kita, memang kata tersebut sudah dikenal oleh bnyak orang, pendidikan berasal dari kata didik yang mempunyai kesamaan arti dengan kata mengajar, yang membedakn kedua kata tersebut menurut kami adalah subtansinya, mendidik atau pendidikan adalah suatu proses pentransveran ilmu pengatuhan yang dan di dasarkan pada nilai-nilai, sedang mengajar menurut kami hanya sebuah proses pentransveran ilmu pengatuhan saja tanpa didasari oleh nilai-nilai yang lain. Sehingga mendidik itu lebih sulit dari pada mengajar, itu yang perlu kita ingat bersama, semua orang bisa mengajar tapi belum tentu bisa mendidik.

Salah satu tujuan bangsa kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS bab I pasal 1 ayat 1, Pendidikan dapat diartikan sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasna belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara[1].

Sehingga menjadi jelas bahwa pendidikan adalah sebuah proses dan perencanan yang mempunyai suatu tujuan yang jelas, bukan sekedar jalan atau ada.

Kata pesantren, yang kita dengar selama ini adalah lembaga pendidkan yang didirikan oleh seorang kyai / ustadz, kata pesantern terbentuk dari kata santri yang mendapatkan imbuan pe- dan –an, sehingga pesantren mempunyai arti tempat tinggal santri[2], selain itu dalam banyak sumber dikatakan bahwa pesantren (lebih dikenal dengan istilah pondok pesantren ) adalah lembaga pendidikan islam yang terdiri dari lima komponen yaitu : Kyai, Masjid, Santri, Asrama atau pondok, dan Kitab Kuning.

Hubungan pesantren dan pendidikan itu sangat erat, pewsantren adalah salah satu bagian system pendidikan nasional( UU SisDikNas pasal 30 ayat 3).

II. Pendidikan dalam Pesantren

Setelah kita mengetahui devinisi pendidikan dan pesantren maka sekarang kami akan sedikit menjelaskan tentang pendidikan yang ada di dalam dunia pesantren( khususnya pesantren salaf). Dalam bagian ini kami akan menjelaskan tentang tipologi Pesantren, metode pembelajaran, serta pendekatan pembelajarannya.

a. Tipologi Pesantren

Secara umum pesantren dalam pengelolaan pendidikannya dibagi menjadi dua yaitu : pesantren salaf atau tradisional dan pesantren khalaf atau modern[3]. Yang membedakan keduanya adalah system yang di pakai dalam metode pembelajaran serta sumber belajar, pesantren salaf biasanya mengunakan sumber-sumber ilmu yang klasik diantaranya disebut dengan “kitab kuning”, biasanya pengelolaannya terpusat pada tokoh atau sang Kyai/ustadz, sedangkan pesantren modern merupakan pengabungan antara ilmu agama islam yang di kombinasikan dengan ilmu umum, pesantren ini buisanya berada di bawah naungan suatu yayasan, sehingga hal ini tidak ada tokoh sentral dalam pendidikanya.

Komponen-komponen yang ada dalam sebuah pesantren, baik salaf atau khalaf adalah sebagai berikut :

  1. Pondok atau Asrama

Pada dasarnya pesantren adalah lembaga pendidikan khususnya pendidikan islam yang menyediakan asrama yang berfungsi untuk tempat tinggal santri. Keuntungan dalam system asrama ini, sang kyai atau ustadz dalam mengawasi santri-santrinya mudah dan bias diawasi 24 jam. Hal ini merupakan pendidikan pesantren di banding dengan lembaga pendidikan lainya.

  1. Masjid

Masjid adalah tempat beribadah pada Allah SWT serta di dalamnya ada proses pembelajaran, tardisi ini dilakukan oleh Nabi SAW yaitu masjid sebagai tempat musyawarah serta belajar, begitu juga di pesantren. Biasanya setiap selesai Sholat Fardlu biasanya sang Kyai/Ustadz mewmberi pengajian-pengajian ilmu agama.

  1. Madrasah

Madarasah merupakan tempat belajar para asantri, belajar ilmu agama atau ilmu umum. Sekarang ini sudah banyak pesantren yang mempunyai sebuah madrasah/sekolah, selain itu setiap pesantren mempunyai Madrasah Diniyah. Madrasah ini fungsinya sebagai tempat belajar mengajar selai di masjid.

  1. Pengajian

Dalam pesantren salaf biasanya pengajian ini dikenal dengan pengajian “kitab kuning”, disebut kitap kuning karena kertanya berwana kuning, ada juga yang menyebutnya sebagai “kitab gundul”, di sebut gundul karena tidak ada kharokatnya. Tujuan utama pengajian ini adalah untuk membentuk kader-kader Ulama. Dalam pengajian ini bisanya santri mengaji kitab-kitab yang dikelompokan menjadi 11 yaitu : Tajwid, tafsir, ilmu tafsir, hadits, aqidah, aklaq, fiqh, ushul fiqh, nahwu dan shorof, manthiq dan balaghoh, serta tarikh islam.

  1. Santri

Santri adalah komponen uatama dalam pesantren, dalam pesantren santri ini di bagi menjadi dua yaitu santri mukim dan santri kalong.

  1. Kyai / Ustadz

Kyai atau asistennya( ustadsz) adalah tenaga pendidik serta pengajar sekaligus pengawas kehidupan santri. Dalam hal ini Kyai sebagai pusat ilmu sehingga sang Kyai ini biasanya menjadi tokoh idola para santri karena ilmunya.

b. Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan pula cara, sehingga metode pembelajaran dalam pesantren adalah cara yang digunakan oleh pesantren dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam dunia pesantren ada yang di sebut dengan “Manhaj”. Manhaj adalah panduan pembelajaran[4], dalam lembaga formal di sebut dengan kurikulum. Menurut kami system pembelajar dan perencanaan pendidikan pesantren adalah terpusat. Jika melihat hal itu, kami berpendapat bahwa dalam dunia pesantren perencanaan pendidikanya mengunakan penderkatan “Man Power Aproadt”atau dalam dunia pesantren disebut Kitabi dan Maudu’i.

Adapun metode pembelajaran dalam pendidikan pesantren dapat di bagi menjadi :

  1. Metode Wetonan atau Bandongan

Metode ini adalah cara penyampain materi kitab kuning dimana sang kyai/ustadz membacakan dan santri mendengarkan sambil “ngesai”[5]. Dalam hal ini santri kurang begitu aktif dalam proses belajar karena karena siswa hanya diam dan memperhatikan.

  1. Metode Sorogan

Metode sorogan adalah suatu cara dimana seorang santri dituntut aktif, karena santri harus membaca dan menjelaskan kitab di depan guru, sedangkan guru hanya membetulkan dan memberi penjelasan itu pun kalau di rasa mungkin.

  1. Metode Hafalan ( Tahfidz)

Metode ini merupakan cirri khusus pendidikan pesantren yang tradisional. Metode ini di



[1] UU RI No.20 tahun 20003 tentang SISDIKNAS ,Citra Umbara, Bandung 2003

[2] Syaiful Akbar Lubis, Konseling Islami Kyai &Pesantren, el-Saq Yogyakarta 2007 hal 163.

[3] --------, Pola Pembelaajaran di Pesantren, Depag 2003 hal 07.

[4] -------------, Pola Pengembangan Pondok Peasantren, Depag 2003 hal 43.

[5] Ngesai adalah memberi makna serta kharokat pada kitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar